Amerika mengalami keruntuhan dan bisa kita jadikan contoh bahwa tidak benar menjadi pengikut suatu negara ketika sebuah negara - baca Indonesia mengikuti Amerika - menyatakan sebagai merdeka kemudian dengan tidak tahu malu menjadi pengikut dan mengekor sebuah negara yang dicap adidaya, padahal latar belakang dan budayanya sangat berbeda jauh kalau tidak mau dikatakan kontradiktif.
Ketika amerika mengalami penurunan - akibat invasi dan agitasi serta agresi kepada negeri lain yang menghamburkan milyaran dollar maka tanpa ampun amerika kolaps - maka kita pun ikut-ikutan "induk semang" kita, ikutan mengalami penurunan juga, ikutan pingsan juga....... baiklah kalau amerika tadinya adidaya mengalami penurunan pastilah menjadi negara biasa saja, hanya bukan adidaya lagi lalu kita bagaimana ? Menjadi negeri yang mapan pun belum sudah mengalami penurunan maka yang akan terjadi adalah semakin dalam saja kita terpelosok,... inilah gambaran negeri dengan luas wilayah yang sangat lebar tetapi berkepribadian sangat sempit.... malu-maluin aja... kata orang Betawi.
Kalau kita mau "melek" sedikit saja dan tambahkan keberanian kita.... maka.... sekaranglah waktunya bagi kita untuk tidak menjadi pengekor amerika, sudah saatnya kita mandiri, sudah saatnya kita kembali untuk memerdekakan diri dari belenggu "penjajahan jiwa bangsa ini" dan untuk itu jangan mendengar kata orang lain, jangan mudah dipengaruhi pihak lain, jangan pengecut menjadi pengekor terus, saatnya sekarang adalah tepat dimana amerika tidak berdaya secara psikis dan fisik untuk kita keluar dari "propinsi ke 51 amerika",....kalau nanti amerika akan kuat kembali akan sangat sulit bagi kita membebaskan diri dari pengaruhnya - untuk urusan pengaruh jangan sangsikan lagi kita memang dijadikan sapi perahan dan jongos AS - dan untuk menentukan jalan itu diperlukan pemimpin yang visi kedepannya cerdas, punya nyali dan tidak mengurusi "apa kata dunia" tetapi instrospeksi "menggali potensi mahakaya, mahadahsyat dari bumi pertiwi, Indonesia.
Kalau memang kroni amerika tidak rela, ya biarkan saja, yang penting kita tidak memusuhi dan menjadi imperialis bagi negeri lain,... saatnya merdeka untuk kedua kalinya....
Merdeka atau diterkam Amerika Kembali....
March, 3rd 2009
Ketika amerika mengalami penurunan - akibat invasi dan agitasi serta agresi kepada negeri lain yang menghamburkan milyaran dollar maka tanpa ampun amerika kolaps - maka kita pun ikut-ikutan "induk semang" kita, ikutan mengalami penurunan juga, ikutan pingsan juga....... baiklah kalau amerika tadinya adidaya mengalami penurunan pastilah menjadi negara biasa saja, hanya bukan adidaya lagi lalu kita bagaimana ? Menjadi negeri yang mapan pun belum sudah mengalami penurunan maka yang akan terjadi adalah semakin dalam saja kita terpelosok,... inilah gambaran negeri dengan luas wilayah yang sangat lebar tetapi berkepribadian sangat sempit.... malu-maluin aja... kata orang Betawi.
Kalau kita mau "melek" sedikit saja dan tambahkan keberanian kita.... maka.... sekaranglah waktunya bagi kita untuk tidak menjadi pengekor amerika, sudah saatnya kita mandiri, sudah saatnya kita kembali untuk memerdekakan diri dari belenggu "penjajahan jiwa bangsa ini" dan untuk itu jangan mendengar kata orang lain, jangan mudah dipengaruhi pihak lain, jangan pengecut menjadi pengekor terus, saatnya sekarang adalah tepat dimana amerika tidak berdaya secara psikis dan fisik untuk kita keluar dari "propinsi ke 51 amerika",....kalau nanti amerika akan kuat kembali akan sangat sulit bagi kita membebaskan diri dari pengaruhnya - untuk urusan pengaruh jangan sangsikan lagi kita memang dijadikan sapi perahan dan jongos AS - dan untuk menentukan jalan itu diperlukan pemimpin yang visi kedepannya cerdas, punya nyali dan tidak mengurusi "apa kata dunia" tetapi instrospeksi "menggali potensi mahakaya, mahadahsyat dari bumi pertiwi, Indonesia.
Kalau memang kroni amerika tidak rela, ya biarkan saja, yang penting kita tidak memusuhi dan menjadi imperialis bagi negeri lain,... saatnya merdeka untuk kedua kalinya....
Merdeka atau diterkam Amerika Kembali....
March, 3rd 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar