Kadang saya berpikir, bagaimana rasanya bila keyakinan orang lain saya hina dan saya katakan dengan sinis bahwa keyakinannya adalah sesat, pengikut iblis dan lain sebagainya....dengan sejarah yang ekspansif dan imperialis.... mereka akan sakit hati saya pikir....
Saya muslim dengan segala kekurangannya, tetapi saya tahu koridor yang bisa kita lewati dan kata-kata apa yang bisa saya pilih, bahwa menjadikan agama lain sebagai bahan hinaan adalah sebuah tingkah laku yang tanpa etika, sebagai tindakan yang memicu adanya SARA, kami sebagai muslim adalah nomor satu di dalam toleransi beragama - karena kami memang ada jalur hukumnya - bagimu agamamu bagiku agamaku: tidak ada campur tangan masalah agama yang dianut oleh sesorang - mau memeluk Islam monggo tidak juga tidak ada paksaan dan bila beribadah ya silahkan sesuai dengan kepercayaan masing-masing, tapi tolong jangan saling menghina - dan muslim adalah nomor satu dalam menjaga hati dan perasaan teman-teman non muslim.
Yang terjadi lain muslim lain non-muslim,... orang Islam selalu mengatakan tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam,... dan bila orang lain yang tidak Islam kami tidak akan mengusiknya apalagi memaksanya masuk Islam, tidak mungkin kami lakukan karena itu bertentangan dengan Wahyu dan Firman Allah Swt,... tetapi bagi kaum non muslim selalu saja "memaksakan" agama mereka sekalipun mereka sudah tahu kami muslim - inilah perbedaan yang sangat jelas dan nyata betapa non muslim ingin "memurtadkan" muslim agar mengikuti ajaran dan agama mereka - sungguh tidak tahu etika dan tata krama - selalu saja ada misionaris, zending, gospel dan bagi kepercayaan lain selalu saja ditohokkan ke arah ummat Islam untuk setidaknya, kita menjadi "ragu" dan menjauhi Islam, serta mengikuti gaya hidup mereka, ini tidak pernah dilakukan orang Islam kepada pihak lain.
Masih banyaknya orang yang menista Islam, menggambarkan kebengisan dan kekejaman Islam, peperangan yang tak kunjung berhenti di negeri Islam, dan lain sebagainya sehingga Islam di cap sebagai teroris, sungguh sangat menyayat hati kami sebagai muslim, Islam cinta damai tetapi lebih mencintai kemerdekaan, itu yang kami selalu lakukan membela diri dari penindasan baik itu penjajahan - palestina, iraq, afganistan -, maupun penindasan oleh rezim yang tidak menghendaki kami sebagai muslim - China - Xinjiang, Thailand di Pattani, Philipina di Moro - dan masih banyak lagi saudara kami yang di cap teroris, dan ternyata pers-pers anti islam selalu menutupinya bahwa kami adalah pejuang, bahwa kami orang yang tertindas dan membela diri,... dan di Indonesia sendiri sangat jelas pemerintah sangat represif kepada Muslim, padahal kami di Indonesia adalah mayoritas tetapi, minoritas membelenggu kami dengan sangat halus, karena memang pemerintah Indonesia menjadi "boneka" Amerika Serikat yang notabene adalah kaum kafir dalam pemerintahannya - bukan Amerika Serikat seluruhnya karena saudara Muslim kami pun sangat banyak di sana, jadi tentang pemerintah AS saja yang mengambil kebijaksanaan yang selalu saja menempatkan Islam dan Muslim di garis :musuh: yang dicap TERORIS.
Dan yang menyakitkan hati kami di Indonesia ada beberapa agen kafir yang dari dalam jelas-jelas ingin menghancurkan Islam (boleh saya sebut namanya : Jaringan Islam Liberal), dengan kaki tangannya dan orang-orang yang sudah keblinger dengan kiblat yang telah berubah dari Makkah merubah kiblat menjadi New York atau Tel Aviv, ini sangat meresahkan.
Solusi : untuk menguatkan Islam bukan orang lain yang akan menguatkannya tetapi muslimin sendirilah yang membuatnya menjadi kuat, menjadi kokoh dan menjadi wibawa. Dan untuk saudaraku Non Muslim, pahamilah kami sebagai orang muslim, bukan sebagai "image" dari media-media kalian yang selalu menggambarkan gelap, hitam dan kelamnya kami. Kami muslim tidak pernah menaruh harapan apa-apa kepada kalian, apalagi belas kasihan dari kalian,... kami hanya meminta pertolongan dari Allah Swt, bukan makhluk ingkar semacam kalian,... dan bukti kami bukan teroris adalah sangat jelas hanya hati kalianlah yang tidak pernah mau membuka diri dan tidak mau menatap kami dengan nurani, hanya kebencian yang kalian punyai, hanya curiga yang kalian kedepankan, sedangkan kami selalu memberi kepada kalian senyum yang ihklas dan toleransi yang sangat jelas. Kurang apa lagi kalian ???
Saya muslim dengan segala kekurangannya, tetapi saya tahu koridor yang bisa kita lewati dan kata-kata apa yang bisa saya pilih, bahwa menjadikan agama lain sebagai bahan hinaan adalah sebuah tingkah laku yang tanpa etika, sebagai tindakan yang memicu adanya SARA, kami sebagai muslim adalah nomor satu di dalam toleransi beragama - karena kami memang ada jalur hukumnya - bagimu agamamu bagiku agamaku: tidak ada campur tangan masalah agama yang dianut oleh sesorang - mau memeluk Islam monggo tidak juga tidak ada paksaan dan bila beribadah ya silahkan sesuai dengan kepercayaan masing-masing, tapi tolong jangan saling menghina - dan muslim adalah nomor satu dalam menjaga hati dan perasaan teman-teman non muslim.
Yang terjadi lain muslim lain non-muslim,... orang Islam selalu mengatakan tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam,... dan bila orang lain yang tidak Islam kami tidak akan mengusiknya apalagi memaksanya masuk Islam, tidak mungkin kami lakukan karena itu bertentangan dengan Wahyu dan Firman Allah Swt,... tetapi bagi kaum non muslim selalu saja "memaksakan" agama mereka sekalipun mereka sudah tahu kami muslim - inilah perbedaan yang sangat jelas dan nyata betapa non muslim ingin "memurtadkan" muslim agar mengikuti ajaran dan agama mereka - sungguh tidak tahu etika dan tata krama - selalu saja ada misionaris, zending, gospel dan bagi kepercayaan lain selalu saja ditohokkan ke arah ummat Islam untuk setidaknya, kita menjadi "ragu" dan menjauhi Islam, serta mengikuti gaya hidup mereka, ini tidak pernah dilakukan orang Islam kepada pihak lain.
Masih banyaknya orang yang menista Islam, menggambarkan kebengisan dan kekejaman Islam, peperangan yang tak kunjung berhenti di negeri Islam, dan lain sebagainya sehingga Islam di cap sebagai teroris, sungguh sangat menyayat hati kami sebagai muslim, Islam cinta damai tetapi lebih mencintai kemerdekaan, itu yang kami selalu lakukan membela diri dari penindasan baik itu penjajahan - palestina, iraq, afganistan -, maupun penindasan oleh rezim yang tidak menghendaki kami sebagai muslim - China - Xinjiang, Thailand di Pattani, Philipina di Moro - dan masih banyak lagi saudara kami yang di cap teroris, dan ternyata pers-pers anti islam selalu menutupinya bahwa kami adalah pejuang, bahwa kami orang yang tertindas dan membela diri,... dan di Indonesia sendiri sangat jelas pemerintah sangat represif kepada Muslim, padahal kami di Indonesia adalah mayoritas tetapi, minoritas membelenggu kami dengan sangat halus, karena memang pemerintah Indonesia menjadi "boneka" Amerika Serikat yang notabene adalah kaum kafir dalam pemerintahannya - bukan Amerika Serikat seluruhnya karena saudara Muslim kami pun sangat banyak di sana, jadi tentang pemerintah AS saja yang mengambil kebijaksanaan yang selalu saja menempatkan Islam dan Muslim di garis :musuh: yang dicap TERORIS.
Dan yang menyakitkan hati kami di Indonesia ada beberapa agen kafir yang dari dalam jelas-jelas ingin menghancurkan Islam (boleh saya sebut namanya : Jaringan Islam Liberal), dengan kaki tangannya dan orang-orang yang sudah keblinger dengan kiblat yang telah berubah dari Makkah merubah kiblat menjadi New York atau Tel Aviv, ini sangat meresahkan.
Solusi : untuk menguatkan Islam bukan orang lain yang akan menguatkannya tetapi muslimin sendirilah yang membuatnya menjadi kuat, menjadi kokoh dan menjadi wibawa. Dan untuk saudaraku Non Muslim, pahamilah kami sebagai orang muslim, bukan sebagai "image" dari media-media kalian yang selalu menggambarkan gelap, hitam dan kelamnya kami. Kami muslim tidak pernah menaruh harapan apa-apa kepada kalian, apalagi belas kasihan dari kalian,... kami hanya meminta pertolongan dari Allah Swt, bukan makhluk ingkar semacam kalian,... dan bukti kami bukan teroris adalah sangat jelas hanya hati kalianlah yang tidak pernah mau membuka diri dan tidak mau menatap kami dengan nurani, hanya kebencian yang kalian punyai, hanya curiga yang kalian kedepankan, sedangkan kami selalu memberi kepada kalian senyum yang ihklas dan toleransi yang sangat jelas. Kurang apa lagi kalian ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar