Mengapa kita selalu kebarat-baratan ? Ngomong pakai bahasa Inggris, makan pakai tangan kiri, menenggak alkohol, bergaya dan bergaul a-la barat, seolah-olah barat adalah KIBLAT yang harus diikuti, IMAM yang harus ditaati dan semua yang kata barat baik adalah baik menurut rata-rata kita. Jelas saat ini kita dijajah barat secara halus sekali bukan lagi dijajah fisiknya tetapi dijajah jiwanya, dan ini memang sangat mengenskan. Kita yang merdeka dan menyebut dirinya manusia yang bebas, ternyata "paham westernisasi" sudah akut mendarah daging dalam kehidupan nyata sehari-hari, beragama Islam tetapi cara berpakaian, cara ngomong, cara makan dan cara-cara spesifik lainnya adalah cara barat, yang tidak lain adalah NON MUSLIM. Jadi ini terang sekali kita belum merdeka secara utuh, kita hanya menjadi sampah dunia dengan menelan bulat-bulat budaya "kotor" barat tersebut. Menurut saya Westernisasi adalah PENYAKIT, yang segera harus diberantas dan tidak perlu lagi syak wasangka tidak perlu lagi ragu untuk meninggalkan "westernisasi" ini. Mengapa kita bangga berbuat seperti orang barat ? Karena kita sedang sakit sebab menelan racun westernisasi itu, dan kalau ada orang yang mengatakan barat bobrok, barat immoral, barat asusila, barat sangat materialis, bahkah hipokrit (mengakui Injil sebagai Kitab suci tetapi perilaku mereka bertolak belakang dengan kitabnya), barat busuk, barat imperialis, barat musuh Islam, selalu saja ada "orang-orang sakit" yang membelanya. Dengan mengatakan sebaliknya barat itu begini, begini dan begini. Bukan seperti yang anda kira, penyakit ini sudah sangat akut merambah dan merembet dari orang awam sampai pejabat, dari kyai sampai para santri, dari yang mengaku ulama sampai yang mengaku orang biasa, dan mereka semua menutup mata rapat-rapat, menutup mata hati dengan rapi, menutup logika secara nyata... bahwa semua yang diusung barat kemari adalah dusta yang bisa mengakibatkan kegagalan dalam berkehidupan baik untuk pribadi maupun kehidupan berbangsa. Contoh kebudayaan yang membelit kita adalah HAM, barat mengartikan HAM secara kacau sekali, bagaimana tidak pada posisi yang sangat salah sekalipun manusia bisa dibenarkan gara-gara HAM, - contoh kasus adalah Homoseks, yang sudah jelas-jelas salah dari hukum manapun, karena HAM mereka bisa eksis, ini bencana. Contoh lain orang yang sudah jelas-jelas menjadi penjahat dan pembunuh massal masih tetap saja dibela mati-matian dengan alasan HAM, dan HAM juga yang menyebabkan Saddam Hussein mati ditiang gantungan, sebetulnya HAM adalah hanya "standar ganda" Amerika Serikat dan barat dalam mengeliminasi kekuatan Muslim. Ini TITIK TOLAK yang paling nyata. Kalau Amerika tidak pernah melanggar HAM, kalau negeri muslim SETIAP SAAT DAN SELALU melanggar HAM. Kalau Indonesia adalah ANTEK Amerika, jadi sampai saat ini pelanggaran HAM di sini bisa bernafas lega.
Kebarat-baratan bukan kebanggaan melainkan "terserang penyakit westernisasi", dan ini membawa kita celaka dunia akhirat. Lewat blog ini walau tulisan sangat sedikit dan kurang mudah dipahami, tetapi sangat jelas apa yang tersirat dari tulisan saya adalah benar adanya. Berbahagialah bila anda orang non muslim karena anda tidak akan pernah melanggar HAM dan lebih berbahagialan kalau anda muslim karena selalu dicap melanggar HAM. Rumusnya adalah PELANGGARAN HAM = OTAKNYA WARAS, dan yang mengikuti barat adalah orang-orang yang sakit kronis, tidak lama lagi akan bunuh diri...na'udzu billahi min dzalika
Salam
Kebarat-baratan bukan kebanggaan melainkan "terserang penyakit westernisasi", dan ini membawa kita celaka dunia akhirat. Lewat blog ini walau tulisan sangat sedikit dan kurang mudah dipahami, tetapi sangat jelas apa yang tersirat dari tulisan saya adalah benar adanya. Berbahagialah bila anda orang non muslim karena anda tidak akan pernah melanggar HAM dan lebih berbahagialan kalau anda muslim karena selalu dicap melanggar HAM. Rumusnya adalah PELANGGARAN HAM = OTAKNYA WARAS, dan yang mengikuti barat adalah orang-orang yang sakit kronis, tidak lama lagi akan bunuh diri...na'udzu billahi min dzalika
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar