Kamis, 21 November 2013

BANGGA MENJADI BANGSA INDONESIA

BANGGA MENJADI BANGSA INDONESIA
Bagaimana tidak kita sebagai bangsa adalah salah satu dari bangsa yang gagah berani menentang penjajahan, bahkan sejarah membuktikan seperti sebuah mitos, peristiwa-persitiwa yang terjadi demikian "menggetarkan" dan membuat nyali penjajah menciut, dan dengan pertolongan Allah Swt bangsa ini merdeka, dengan menggunakan "kekuatannya" sendiri. Perlu diingat tidak ada bangsa di asia tenggara ini yang merdeka dengan unik seperti bangsa ini, bangsa yang gagah, bangsa yang penuh patriotisme, bangsa yang menyebah Allah Swt Rabb Al Alaamiin, bangsa yang secara trah adalah bangsa yang mulia, tidak sudi diberi kemerdekaan, tetapi dengan "merebut" dan "memperjuangkan" kemerdekaannya. Bangga menjadi bangsa ini tidaklah sesuatu yang "populer" belakangan ini, apa gerangan yang menjadi penyebabnya ? Telah jelas saya mendengar bahwa "pecinta" bangsa ini yang disebut patriot, nasionalis, negarawan, pemuda harapan bangsa, pemuda indonesia,.....mereka telah "malu untuk mengakui bahwa saya orang Indonesia".

Katakan kepada diri sendiri, apa salahnya menjadi bangsa Indonesia ? Jangan ragu, percaya diri saja, tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa seperti mereka, bahkan sumber daya alam kita, iklim kita, semua yang ada di bumi nusantara ini adalah seperti sebuah jannah (surga), jadi apa yang dirisaukan sehingga daya pikir kita, sudut pandang pikir kita menjadi minder (inferior), tiada yang salah menjadi bangsa ini, tidak ada yang pernah merendahkan bangsa ini kecuali jiwa-jiwa dari bangsa ini yang menyurut harga dirinya, kepercayaan dirinya, jiwa patriotismenya, jiwa jihad fiisabilillah nya, dan yang terpenting saat ini kita masih hidup dan masih diberi kesempatan untuk berubah, jangan menunggu orang lain yang berubah, mulailah dari diri sendiri, terus keluarga kita, terus teman kita, terus sampai terjadi konsesus besar bahwa bangsa ini mau berubah menjadi bangsa yang seharusnya, bukan menjadi bangsa yang "tidak selayaknya" semacam sekarang.

CARI PEMIMPIN YANG TUNDUK PADA ILLAHI, BERHATI, BERNYALI, BERBUDI DAN BERINTELEKTUAL TINGGI
Kita terperanjat ketika phonecell pemimpin bangsa kita disadap oleh tetangga jahil bangsa kita, tidak perlu menyebutnya karena berita telah menyebar dan bahkan menimbulkan "gosip" baru untuk melupakan sejenak kasus-kasus yang lebih runyam sebenarnya di dalam negeri sendiri. Baiklah, kita tidak bisa menganggap remeh kejadian "memalukan" ini, kalau bisa dibilang kita sudah "dikacangin" oleh bangsa lain, kalau hanya sekali barangkali tidak menjadi apa, tetapi ini berkali-kali, lalu harus disebut apa ? Kelalaian hanya sekali, iseng-iseng menyadap hanya sekali, kebobolan hanya sekali, tetapi kalau berkali-kali ini menjadi sebuah "bahan" yang sangat serius. Perbuatan "melanggar" norma dengan dilakukan berkali-kali dan tidak pernah "menyesalinya" ini bukan tindakan iseng (prank) lagi, ini jelas-jelas SERIUS. Jangan menyalahkan pihak lain, artinya PELINDUNG DUNIA MAYA bangsa ini haruslah lapang dada dan mengakui "kelemahan" mereka, mengakui "kejadulan" software, hardware bahkan brainware nya, jangan sungkan untuk mundur bila memang tidak bisa bekerja dengan baik, atau dengan kata lain anda layak untuk mundur dari jabatan pelindung dunia maya bangsa ini, kalau tidak mundur pelu bukti apa lagi agar anda tidak dicap gagal ? Tidak ada kesempatan kedua untuk urusan keamanan negara bukan ? Atau pertanyaan saya yang paling sering menggelitik adalah apakah phoncell beliau-beliau tidak diberi semacam "security"? Ini baru menyangkut dunia maya, tetapi karena yang disusupi/diretas/diinfiltrasi/disadap adalah RI 1 (presiden) baik secara pribadi  maupun sebagai pejabat negara, RI 2 apakah kita memang "lahir di jaman jepang" ? sehingga mereka bisa "mengobrak-abrik" "security" dari orang-orang terpenting di negeri ini ?

Memang kalau mau mencari pemimpin itu sulit. Syarat menjadi pemimpin pun ketat, jumlah orang yang bisa dengan baik memimpin jelas sangat sedikit. Kriteria yang paling enak adalah bastotan jismi wal 'ilmi, kuat jasad (tampilan/fisik) dan ilmu. Kekuatan fisik bisa dijelaskan sebagai cerdas, punya nyali, takwa, wibawa, gagah, kharismatik, simpatik, stamina yang sangat prima, kaya, keturunan orang baik-baik, berhati mulia, berbudi pekerti luhur, dan sederet persyaratan fisik lainnya, bisa dilihat. Sedangkan kuat secara ilmu yakni ilmu memimpin, ilmu tata negara, bahasa, diplomasi, visi yang brilian, ilmu politik yang mumpuni, dan masih banyak lagi. Mengapa menjadi pemimpin memerlukan begitu banyak persyaratan ? wajar karena menjadi pemimpin akan mau tidak mau dijadikan teladan oleh orang yang dipimpinnya. Lain halnya menjadi rakyat, tidak perlu syarat yang aneh-aneh, begitu lahir jadilah kita rakyat, tidak sulit. Saya percaya bahwa bangsa ini masih banyak orang yang saya sebutkan bastotan jismi wal 'ilmi tadi.

SOLUSI

Tanamkanlah kebanggaan menjadi bangsa Indonesia ini kepada anak keturunan kita mulai dari usia dini, berilah contoh yang baik kepada generasi kita, berilah bimbingan dengan contoh bukan dengan perintah-perintah yang tidak konsekuen. Bangga menjadi bangsa Indonesia adalah salah satu cara untuk memperbaiki keadaan bangsa ini, bangga bukan takabur dan sombong serta merendahkan bangsa lain, kita menyebutkan "bangga" karena rasa cinta kepada bangsa ini mulai memudar, rasa percaya diri semakin menipis, rasa bangga ini menjadikan kita mencintai bumi nusantara ini. Allah Swt mendengar doa-doa dari kita, meskipun orang meremehkan bangsa ini, yakinlah bila kita semua bertakwa kepada Nya, kita akan dinaikkan derajatnya, orang yang memandang rendah bangsa ini pastilah akan "malu" dan berubah "grogi" bila berhadapan dengan kita. Kapan masa itu akan datang ? Mari mulai dari sekarang, berdoa kepada Allah Swt itu pasti, belajar, bekerja giat, cinta bangsa dan produk sendiri, perkecil impor, dekati pasar tradisional, ke mall boleh tetapi hanya "nongkrong saja" kan ada AC nya, pedagang kaki lima segera membuat kenyamanan kepada pembeli secara sadar dan sebagai pemuda jangan suka tawuran, gunakan energi luar biasa kalian untuk hal-hal yang positif, pramuka, olah raga, kegiatan sosial remaja, dan lain sebagainya. Tidak ada cukupnya untuk menulis harapan yang saya (sebagai orang tua) harapkan dari para pemuda, yang jelas-jelas waktu, jalan dan kesempatannya masih sangat luas. Aku bangga menjadi bangsa Indonesia. Salam hangat...MERDEKA...!!!

KRITIK BUKAN BERARTI BENCI

SUDAH DARI DULU SAYA KRITISI Bagi yang pernah membaca tulisan-tulisan saya dari mulai saya menulis di blog ini, pasti tahu dengan pasti saya...