Senin, 26 Maret 2018

TERGELITIK INDONESIA YANG "BUBAR 2030"

INDONESIA ADALAH KEAJAIBAN YANG DIBERIKAN TUHAN DI BUMI INI
Jangan malu menjadi orang Indonesia, jangan mau dipecah belah, dan jangan mau dikuasai secara mental dan moral oleh bangsa lain yang bertujuan untuk memiliki negeri surga ini. Untaian jamrud khatulistiwa ini, seharusnya dan secepatnya harus dijadikan "milik rakyat Indonesia sendiri", dan untuk mewujudkannya adalah tugas dari negara untuk mengaturnya. Bukan undang-undang yang ada campurtangan dari negeri dan kepentingan bangsa lain. Tetapi murni aspirasi dan amanat penderitaan rakyat Indonesia. Murni, luhur, adiluhung dan mencerminkan pribadi bangsa ini yang berperadaban sangat maju jauh-jauh sebelum ditemukannya revolusi Industri di Eropa sana. Dengan berbagai keunggulan dari semua suku bangsa yang ada di Indonesia ini, tidak ada yang berusaha untuk mengunggulkan dirinya demi saudaranya yang lain. Meletakan ego dan harga diri (memang semua rakyat Indonesia adalah sangat berharga) - demi persatuan dan kesatuan bangsa ini, Indonesia di tahun 70-80 an saja, orang masih  dunia belum begitu menyadari akan kekuatan dan potensi serta "isi dapur" negara dan bangsa ini, mereka hanya melihat secuil dari bagian bangsa yang sangat besar ini yakni Bali atau Pulau Bali - pulau dewata di Indonesia, terkenal karena keindahan dan budaya nya - merekapun terkagum-kagum dan semakin hari semakin banyak "bagian-bagian istimewa" dari negara Indonesia ini. Bali semakin tenar di dunia, di ujung timur sana ada Raja Ampat kawasan laut eksotis yang sangat indah, termasuk budaya saudara kita yang disana pun sangat bagus. Melihat Indonesia yang begitu ajaib mereka bahkan ada yang dengan senang hati menjadi WNI dan tidak mau pulang ke negara asal mereka. Banyak sekali hal itu terjadi. Adalah seperti sebuah hipnotis keindahan negara Indonesia ini, membuat bangsa-bangsa imperialis ngiler ingin menguasai atau berkuasa lebih lama di nusantara ini - sebelum menjadi Indonesia kita tenar dengan sebutan nusantara - bangsa belanda, portugis, sepanyol dan Inggris, serta percobaan oleh bangsa Mongol (kubilaikhan - jaman raja kertanegara), ini karena mereka sebenarnya sangat tahu dan sangat yakin bahwa inilah syurga dunia, keajaiban dunia yang Tuhan Yang Maha Esa ciptakan di bumi. Negara maritim terbaik di bumi, negara dengan iklim terbaik di bumi, negara dengan suhu yang paling stabil di bumi - tanpa teknologi kita bisa hidup di Indonesia, berbeda dengan yang beriklim ekstrim, gurun pasir dan padang es misalnya - dan anda bisa buktikan masih ada saudara kita yang masih nomaden di pedalaman sumatera dan kalimantan, tanpa listrik, tanpa phone cell mereka masih bisa bertahan hingga hari ini dari berabad-abad yang lalu. Rangkuman keindahan dan keajaiban ini ditambah lagi mereka mau bersatu dalam wadah NKRI. Menjadikan bangsa ini adalah bangsa yang berhasil "merebut kemerdekaan",  menampakkan jatidiri dan mempunyai "konsensus/persetujuan umum" untuk bersatu dengan tidak menghilangkan ciri dan identitas kesukuan mereka. Ini adalah keajaiban lainnya.


MUNGKINKAH MUSUH BANGSA INI ADA YANG TIDAK RELA ?
Apakah bangsa Indonesia tidak punya musuh ? Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, anti permusuhan tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Jadi kalau ada bangsa seperti jaman Belanda, Jepang, atau sebelum itu, maka rakyat Indonesia - rakat nusantara - tidak akan tinggal diam melenyapkan kelalilman dan penindasan yang ada di atas bumi pertiwi ini. Dan itu sudah dibuktikan dari jaman Raja Kerta Negara yang dilakukan oleh Raden Wijaya. Mengusir bangsa Mongol dari bumi pertiwi, dan para pahlawan pengusir Portugis, Belanda, Sepanyol dari bumi nusantara ini. Bukti sudah jutaan rakyat Indonesia - atau rakyat nusantara - menjadi pahwalawan yang gugur, itu bukti valid bahwasanya putra-putri nusantara memang sangat mencintai tanah tumpah darahnya. Kita sudah menjadi bangsa yang merdeka, berusaha untuk cinta damai dengan berbagai organisasi dunia yang menjamin ke arah tersebut tahun dahulu kita menjadi negara non-blok, menjadi anggota PBB dengan mengirim pasukan perdamaian ke penjuru dunia. Akan tetapi musuh dari bangsa ini memang tidak akan mungkin rela melihat bangsa ini menjadi hebat, menjadi kuat dan menjadi role model bagi homogenitas dalam berbangsa, yang mereka tidak rela adalah bila bangsa Indonesia menjadi kuat dan menjadi pandai dan maju. Dengan berbagai macam cara yang sangat halus namun membuat bangsa ini tidak berdaya, terpedaya dan terpesona, padahal bangsa ini sudah masuk kendali musuh-musuh kita. Sekali lagi dengan tidak terasa. Pernahkah anda melihat dan merasakan adanya sesuatu yang membuat diri dan bangsa ini "perasaan" tidak ada bagus-bagusnya ? Kita lebih cinta produksi barang dan jasa dari luar negeri, kita lebih memandang bangsa lain lebih maju dan lain sebagainya. Mengapa hal itu terjadi ? Karena kita memang sudah tidak lagi menjadi bangsa Indonesia sejati yang berdikari dalam kedaulatan negara, ekonomi dan kebudayaan.Dan itu sudah terjadi sekarang ini. Mindset atau pola pikir bangsa ini menjadi bangsa yang tidak kuat dalam menghadapi proses, maunya instan - korupsi dan nepotisme, plagiarisme (latah) adalah salah satu buktinya - menganut paham kapitalis yang kental, terbawa arus individualis dan materialis, dan itu nyata. Saya kadang bertanya masih adakah sisa-sisa jati diri dari bangsa ini ? Jawabannya adalah merupakan renungan bagi kita semua, mau mempertahankan jati diri bangsa ini atau malah mau menjadi bangsa yang latah dan pengekor seperti yang terjadi seperti sekarang ini. Mereka menjajah kita bukan dengan fisik, tetapi dengan bentuk lain yang lebih mengerikan dari penjajahan fisik, yaitu penjajahan mental dan mindset. Pernahkah anda merasakan bahwa kita sudah lupa dengan diri sendiri ? Mana bangsa yang mendiami nusantara ribuan tahun yang adi luhung, ulet dan giat dalam membangun peradaban, yang ramah dan bersatu padu. Semua itu mulai lentur dan bahkan luntur. Perbuatan siapakah ini atau kebetulan ? Sejarah mencatat bahwa watak imperialis tidak akan hilang dan dimodifikasi sedemikian rupa agar tetap lestari dan eksis, dulu penjajahan fisik, sekarang penjajahan mental, moral, kebudayaan, ekonomi dan bahkan politik-bernegara. Sebab penjajahan fisik adalah bentuk penjajahan jaman lampau yang lebih mudah untuk dimerdekakan. Sampai kapan kita begini ? Sampai musuh-musuh bangsa ini rela melepaskan cengkeramannya ? Sungguh itu sebuah impian yang muskil dan mustahil.

PENDIDIKAN YANG MEMBUAT BANGSA INI MUNDUR
Tertinggal di belakang itu kalau bangsa lain membangun sementara bangsa kita stagnan-jumud-ajeg, itu namanya tertinggal. Akan tetapi saya resah dengan bangsa ini yang bahkan berjalan mundur dalam dunia pendidikan terutama. Dari tingkat PAUD s.d PERGURUAN TINGGI. Saya hanya melihat dari segi sebagai orang tua yang mengalami bagaimana perbedaan pendidikan kita dari saya kecil hingga anak saya sudah menjelang kuliah. Cukup lama, dari jaman orde baru hingga jaman sekarang. Saya melihat dan merasakan betapa anak-anak saya tertekan dengan pelajaran yang diberikan oleh sistem pendidikan kita (kurikulum), anak-anak SD dijejali berbagai macam mata pelajaran yang menurut saya diluar batas kemampuan dan di luar nalar dari anak-anak seusia mereka. Tidak masuk akal, tidak masuk nalar dan dituntut oleh sistem pendidikan agar nilai akademik dan non-akademik menjadi bagus atau kalau bisa sempurna. Ada apa dengan kurikulum kita ? Siapakah yang merancangnya ? Apakah tidak ada ahli mental dan perkembangan anak di dalam tim penyusun kurikulum pendidikan kita ? Kalau anda menyadari bahwa pelajaran yang penting bagi kehidupan seolah dibuat untuk menjadi momok yang menakutkan bagi anak didik kita, termasuk mahasiswa saya tidak terlalu tahu, karena mahasiswa sudah dewasa mau diberi materi dan tingkat kesukaran yang ekstrim sekalipun seharusnya mereka memang sudah kompatibel dan kredibel daya nalar dan daya pikirnya. Yang saya sayangkan adalah tingkat pendidikan dasar dan menengah kita yang "menjemukan" dalam - saya katakan - menjejali otak anak kita dengan pelajaran yang sangat heterogen dengan tingkat kesulitan yang tidak masuk akal. Makanya saya menanyakan apakah tidak ada ahli (psikolog) anak yang merancang dan menyusun kurikulum pendidikan dasar dan menengah kita ? Kalau kaitanya dengan postingan saya ini, saya melihat ada tiga mata pelajaran (saya sebut dari SD s/d SMA/SMK saja) yang sangat krusial yang sengaja dibuat sedemikian HOROR bagi anak didik kita, yang tidak dibikin horor malah ditiadakan. Saya melihat semua pelajaran adalah penting, akan tetapi tiga pelajaran pondasi inilah yang memundurkan bangsa ini di kemudian hari kalau kurikulum tidak diperbaiki dengan ekstrim. Pelajaran dasar semua ilmu pengetahuan yaitu MATEMATIKA (dulu aljabar), terkesan sangat horor dan berapa banyak anak yang gemar matematika? Padahal kalau materi yang diberikan adalah asupan yang pas bagi anak didik kita, matematika adalah pelajaran yang menyenangkan, seperti tebak-tebakan, mencari solusi, permainan dan lain sebagainya, sebagai sesuatu yang asyik, bukan yang SULIT apalagi HOROR. Anda bisa melihat sekarang bahwa anak SD sekarang diberikan asupan pelajaran untuk SMA di jaman saya. Atau sesekali anda yang masih punya anak SD cek dan coba kerjakan PR mereka anda akan melihat bahwa itu bukan "asupan yang seharusnya buat mereka, terlalu berat, rumit dan diluar nalar", oke lah bagi anak yang jenius - di atas rata-rata - mungkin bukan sebuah persoalan, akan tetapi mereka itu adalah minoritas bukan ? Rata-rata anak adalah yang biasa-biasa saja. Sepuluh, duapuluh tahun ke depan apakah akan ada ilmuwan bila matematika yang menjadi dasar dari semua ilmu sains itu tidak dicintai, tidak disukai dan tidak diminati oleh sebagian besar bangsa ini karena merupakan pelajaran yang bukan saja tidak mengasyikkan bahkan horor ? Metematika sengaja "mereka" buat menjadi horor agar bangsa ini "mundur" dari peradaban. Kalau anda melihat nenek moyang kita begitu tinggi ilmu matematika mereka, semua candi yang tinggi megah kalau mereka tidak jenius di matematika tidak mungkin membangun peradaban yang sangat tinggi tersebut. Pelajaran ke dua yang tidak kalah horor dan rumit-runyam adalah FISIKA (baik dasar maupun terapan), apakah ada campur tangan "mereka" lagi dalam membuat gambaran pelajaran fisika ini ? Kalau dari sebab akibat dan tujuan "mereka" saya yakin bahwa ada andil dari pihak-pihak yang ingin agar bangsa ini di masa depan menjadi "penikmat teknologi" - terjajah secara teknologi - karena induk dari teknologi dan sains adalah MATEMATIKA DAN FISIKA. Dua pelajaran yang paling "menakutkan" dan " tidak digemari" oleh anak-anak bangsa sekarang ini - kalau mau jujur - anda seharusnya bersyukur  bila anak anda masih senang dan cinta dengan pelajaran yang GAHAR tersebut. Saya jadi curiga dan menjadi prihatin tentang keadaan ini. PONDASI dan MODAL DASAR untuk kemajuan sebuah peradaban dipaksa dijauhkan dari anak-anak nusantara, padahal mereka adalah generasi bangsa yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa ini di masa depan. Sudah saatnya bagi pemerintah untuk meninjau kembali kurikulum yang menjadikan "pintu gerbang" menjadi pembawa kemajuan peradaban - cerdik pandai dan para penemu alat sain dan teknologi - yang "dijauhkan dan dibuat corak mengerikan" ini dibuang, berikan anak didik sesuai PORSI, DAYA NALAR DAN TINGKAT KESULITAN yang pas buat mereka. MATEMATIKA DAN FISIKA bagi anak-anak dan remaja haruslah RINGAN, MENYENANGKAN DAN TIDAK DIPERSULIT/RUMIT. Satu lagi mata pelajaran penting yang "terlihat dan serasa" diabaikan atau bahkan dilupakan, mata pelajaran BUDI PEKERTI (AHLAK) sesuai dengan agama dan kepercayaan anak didik. Sehingga pelajaran ini adalah pelajaran yang aplikatif dan seharusnya langsung, memberi pendidikan budi pekerti dan ahlak haruslah diberi contoh, ada suri tauladan dari sang pendidik. Dan terkesan sudah mulai luntur, guru tidak lagi dihargai, guru tidak lagi dipandang seperti kepada orang tua sendiri, adakah yang salah ? Ya benar, karena pelajaran budipekerti adalah pelajaran hidup di masyarakat, pelajaran hidup yang sesungguhnya. Ini akan membentuk jati diri, membentuk mental dan membentuk kepribadian dari anak didik. Kalau "terkesan di hilangkan seperti sekarang ini" maka tidak heran terjadi tawuran dari tingkat SD bahkan lebih naif lagi mahasiswa pun tawuran. Ada apa ini ? Miris sekali rasanya bila melihat hal-hal yang sangat mendasar ini terjadi,  bahkan menjadi "lumrah". Ya Allah, berikan kekuatan kepada para pemimpin bangsa ini, untuk segera memperbaiki iklim buruk dunia pendidikan kita. Terutama tiga mata pelajaran POKOK dan PONDASI. Yang menjadikan anak didik dan mahasiswa menjadi MANUSIA INDONESIA, bukan hanya sekedar menjadi orang pintar. MATEMATIKA, FISIKA DAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI, adalah sarana yang pokok, vital dan wajib. Jangan jauhkan ketiganya dari anak didik kita. Caranya ? Menjadikan ketiganya bukan lagi horor, bukan lagi yang rumit dan runyam. Yang jadi pertanyaan bukan pemerintah dan pemegang kebijakan tidak mampu, mau apakah tidak, barangkali itu yang lebih mendekati.

Nah kembali, apakah ini menyebabkan Indonesia akan bubar 2030 ? Saya bukan ahli politik, dan bukan simpatisan politik, sehingga saya melihatnya tentang pernyataan dari salah seorang tokoh politik Indonesia membuat saya sebagai warga negara Indonesia tergelitik, dan berpikir. Apakah itu mungkin ? Jawabannya adalah mungkin, negara sebesar USSR (uni soviet) tahun 90 pun bubar bukan ? Dan bahkan negara itu termasuk super power, yang super power saja bisa bubar, apakah yang tidak super power tidak bisa bubar ? Tentulah ada kemungkinan yang sama. Tetapi saya pribadi sangat tidak menginginkan negeri ini bubar, terpecah seperi Uni Soviet. Harapan saya anda pun demikian, karena dari harapan dan kemauan kita semua maka NKRI tetap akan utuh. Saya rasa tokoh politik tersebut bukan "memastikan" akan tetapi memberikan sebuah analisa yang tentu dengan ilmu dan data yang tidak main-main. Dan semoga bagi para pemimpin yang sedang diberi amanah saat ini bukan dipandang sebagai sebuah "ujaran pesimisme" akan tetapi dijadikan sebuah "ujaran peringatan dini" sehingga memperbaiki kinerja di segala lini yang tidak tertangani dengan sempurna. Para pengamat politik memberi masukan, para ahli ekonomi memberi solusi, tinggal ego dan kepentingan dari para pemegang kekuasaan sajalah yang diharapkan bisa "mengalah" untuk memperbaiki keadaan yang ditengarai atau diprediksi akan menjadi bencana di masa depan. Karena bila terjadi bubar nya Indonesia adalah bencana besar, dan semoga tidak akan terjadi.



RENUNGAN
Menuliskan sesuatu kebenaran yang emosional seperti ini - saya tergelitik karena saya tidak rela NKRI bubar, isnya allah tidak akan terjadi - sebenarnya harapan saya agar bisa direnungkan oleh para pengemban amanah negeri ini. Tulisan seorang buruh yang merasakan keprihatinan kepada mondar mandirnya berita yang berupa hoax, tentang ketidak pastian masa depan anak didik kita, tentang bahaya yang mengancam negeri, tentang pemisahan bangsa ini dengan jatidirinya, tentang penjajahan yang sangat halus ini, tentang penggembosan intelektual bangsa ini - dilakukan dari pendidikan dasar - kemanakah lagi bangsa ini kalau pendidikan dasarnya dibuat sedemikan rupa menjadi orang yang buta teknologi dan sains (matematika dan fisika dijauhkan, dipersulit, diperumit), menjadi orang yang menjadi "terjajah secara teknologi dan sain", menjadi bangsa yang mundur. Merenungkan hal tersebut membuat hati saya semakin trenyuh. Dan harapan selalu ada, jangan putus asa, pertahankan Indonesia. Bagi para pemegang amanah bangsa ini, saya mohon, perbaiki kurikulum pendidikan bangsa ini, hemat saya, tidak apa-apa anak didik kita tidak menjadi manusia segala tahu, yang penting mereka bisa menjadi manusia yang bisa hidup dengan layak - karena ilmu pengetahuan dan ahlak yang baik -, sederhanakan kurikulum pendidikan anak didik kita terutama pendidikan dasar dan menengah. Jadikan sekolah sebagai tujuan yang menyenangkan bagi anak akan nusantara ini. Bukan menjadi tempat yang mendebarkan dan tidak kerasan di dalamnya. Salah satu musuh terbesar bangsa ini adalah kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan yang berhasil setidaknya bisa mengusir musuh dalam diri sendiri tersebut. Terima kasih. 

KRITIK BUKAN BERARTI BENCI

SUDAH DARI DULU SAYA KRITISI Bagi yang pernah membaca tulisan-tulisan saya dari mulai saya menulis di blog ini, pasti tahu dengan pasti saya...