TETAP SEMANGAT MENUJU TAHUN 2021
Tahun kemarin adalah tahun kembar dan tahun yang akan datang adalah tahun kakak beradik. Kakaknya tahun 20 dan adiknya tahun 21/ Tetapi tahun besok mempunyai kesamaan dengan abad yakni abad 21/ Sehingga tahun-tahun yang alhamdulillah kita lalui ini memang mengandung makna-makna yang unik. Kalau kita mau berpikir sebenarnya yang bertambah tua itu waktu apa kita? Yang bertambah dekat dengan ajal waktu apa kita? Yang bertambah degradasi dan mengalamai degenerasi waktu apa kita? Ini pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Cukup direnungkan dan dipikirkan ulang, selanjutnya bisa digunakan untuk menjalani hari-hari tersisa dari rangkaian detik-detik yang sudah dan akan kita lewati. Kita adalah manusia yang terbentuk dari gugusan detik-detik dan akan berhenti menjadi manusia di dunia ini pun karena detik-detik. Yang saya tahu ajal tidak akan kurang dan lebih tiap detiknya, eksak!. Keunikan manusia (dan bangsa jin) dibandingkan dengan makhluk lain adalah bahwa kita semua menyadari akan ajal kita masing-masing bukan TEPAT nya kapan akan tetapi tentang PASTI datangnya. Karena makhluk lain hewan, tumbuhan tidak pernah memikirkan hal tersebut. Karena memang piranti yang diberikan Allah SWT tidak diberikan kepada mereka.Piranti puncak dari manusia (dan bangsa jin) adalah akal dan hati, yang nantinya akan menjadi wadah dan hardware untuk menjalankan apa yang disebut sebagai "beban/taklif" kepada manusia setelah memasuki masa akil balig, sering disebut sebagai mukallaf. Prinsip dasar antara manusia dan bangsa jin sama, untuk beribadah kepada Allah SWT hanya saja pada jaman kita sekarang ini, manusialah yang Allah SWT takdirkan untuk menjadi khalifah NYA di bumi ini, karena sebagian riwayat telah menuturkan bahwa masa kekhalifahan bangsa jin sudah berakhir jauh sebelum Bapak Manusia Nabi Adam AS diutus ke bumi. Salah satu legasi dari kekhalifahan bangsa jin adalah iblis, yang akhirnya malah menjadi biang kerok dan hambatan manusia beriman untuk memakmurkan bumi ini dengan jalan yang diridhoi dan sesuai petunjuk NYA. Intinya manusialah sekarang yang menjadi penguasa bumi, bukan untuk ditelantarkan, bukan untuk dirusak, bukan untuk dieksploitasi secara berlebihan dan bukan untuk dibiarkan tanpa bermanfaat. Dan sejak beberapa dekade ini terasa sekali banyak manusia yang lupa dan tidak menyadari bahwa dirinya sudah bertindak seperti buka seorang kholifah, memperlakukan bumi dengan tidak adil. Akibatnya berbalik kepada kita sendiri, iklim yang tidak bersahabat - tadinya bersahabat - pemanasan global - naik hampir 1,5 derajat selsius setiap tahunnya - dan angka itu kata para ilmuwan bisa saja meningkat drastis, sumpek dan gerahnya ekosistem bumi karena ketidaksadaran manusia dalam mengelola dan memakmurkan bumi ini. Maka saya mengajak untuk menanam pohon, minimal dalam pot di rumah. Jangan sampai kita punah karena terlalu mengandalkan orang lain.
MENUJU TAHUN 2021
Tinggal menghitung hari, sekitar sepuluh hari lagi dari saya posting tulisan ini. Semoga kita semua bisa lebih memahami makna dari umur, usia dan sisa umur kita masing-masing. Karena ajal bukan sistem antri berurutan artinya yang nomornya kecil ajalnya duluan dan yang nomornya besar belakangan, bukan seperti itu. Akan tetapi ajal adalah sesuatu yang unik dan hanya ada satu untuk tiap individu manusia. Dan tiap-tiap yang bernyawa dan mempunyai nafas pasti akan mati. Ini mutlak, tidak ada yang abadi di bumi ini. Hubungannya dengan angka dan umur, sebetulnya hanya sekedar pengingat. Karena angka bisa dibuat dan bahkan bisa dipalsukan sedangkan umur yang sebenarnya tetaplah berjalan, sebagaimana ajalpun tetap sama tidak kurang tidak lebih. Selamat tahun baru 2021 semoga dengan berkurangnya jatah kita di bumi ini menjadikan kehidupan kita lebih baik atau kita lebih mau berdamai dengan kenyataan bahwa tanggungjawab kita semakin berat, dan kemampuan kita perlahan namun pasti akan bertambah kemudian berkurang diiringi sang waktu. Semoga tahun depan COVID19 - sudah berumur hampir dua tahun - segera bisa diatasi dengan tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar