Rabu, 12 November 2014

NEGARA MARITIM SUDAH DARI JAMAN DULU

NEGERI BAHARI
Nusantara adalah negara kepulauan dan tentu saja laut (bahari/marine) adalah bagian yang lebih luas dari daratan hampir 2/3 dari seluruh luas negeri ini.

Peta Indonesia

Bisa anda bayangkan betapa luasnya laut nusantara ini, dan panjang pantai termasuk yang terpanjang ke 4 di dunia. Jadi memang dari jaman dulu negeri ini memang sudah menjadi  negeri maritim dan terbesar di asia tenggara. Mungkin juga di Asia. Nusantara lama pun merupakan negara maritim terkenal dengan para laksamananya bahkan ada laksamana putri yakni Malahayati. Itu bukti nyata bahwa negeri ini memang nenek moyangnya adalah para pelaut (tentu saja bukan keturunan popeye lho..). Dan era pun berganti, entah dari mana tiba-tiba negeri maritim ini sudah menjadi negeri yang memusatkan kekuatannya di darat. Mungkin kalau melihat sejarah ketika Kesultanan Demak (berada di pesisir utara pulau jawa) dan di pindah oleh Joko Tingkir (sultan hadiwijaya) pindah ke darat (tengah pulau yakni Pajang), nah barangkali para penguasa Indonesia meniru Joko Tingkir yang memindahkan kekuatan politiknya dari Laut (maritim) menjadi kekuatan Darat. Nah, pada jaman Joko Tingkir bisa dimaklumi luas negerinya belumlah seluas sekarang, dan masuk akal kalau memusatkan kekuatannya di Pajang yang memang di darat. Tetapi yang terjadi bangsa Indonesia malah mengikuti Joko Tingkir yang memusatkan kekuatannya di darat, padahal kalau ibukotanya sendiri sudah jelas dekat sekali dengan laut, Jakarta. Hanya politiknya saja yang berorientasi ke darat.
Kesimpulan negeri ini memang sudah menjadi bangsa bahari dari jaman dulu kala, nusantara lama bahkan lebih lama dari hal itu.

BERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN
Kalau ada isu-isu bahwa negeri ini "meminta bantuan" kepada negara asing untuk "turut serta" mengawasi wilayah perairan nusantara ini. Ini merupakan kemunduran ratusan tahun bahkan merupakan kemunduran bangsa ini secara "memprihatinkan". Yang menjadi persoalan sebenarnya adalah bahwa mereka yang berpartisipasi "mengamankan" wilayah perairan negeri ini, tidak ada yang ikhlas tanpa pamrih. Ini bentuk dari deal-deal politik yang jelas sangat merugikan bangsa ini secara keseluruhan. Mereka berdalih membantu mengawasi dan mengamankan dari "illegal fishing", bukan masalah mau atau tidak mau dibantu, bahkan malu atau tidak malu dibantu. Tetapi seperti yang saya katakan tadi bahwa mereka pasti "ada pamrihnya". Tidak serta merta dengan "free" membantu bangsa ini. Sebenarnya para pemegang jabatan dan pemerintahan sudah mengetahui hal ini, tetapi apakah mereka tidak mengambil hikmah dari beberapa negara lain yang melakukan hal yang sama dengan bangsa ini, mereka meminta "neo imperialis" datang ke bumi mereka, setelah datang mereka langsung menancapkan kuku kekuasaannya dengan sangat halus di negeri-negeri tersebut. Apakah saya tidak bisa mengatakan bahwa negeri ini sedang digiring ke arah sana ? Menjadi negeri yang digadai untuk kepentingan sesaat yang tidak menguntungkan semua rakyat ini ?. Sudah saatnya kita membuat "swasembada dalam urusan patroli-patroli laut" yang memang sangat amat luas ini. Jangan belum-belum sudah "menyerah" dan malah menyerahkan tugas ini kepada bangsa lain yang notabene sangat membahayakan marwah dan izzah dari bangsa Indonesia ini. Dan ada udang dibalik batu itulah yang sangat "perlu diperhatikan dan dipertimbangkan" dengan bijaksana dan seksama. Pak presiden dengan  langkahnya sudah tepat, orientasinya menuju ke arah MARITIM artinya kembali ke trek yang sudah benar. Kita tunggu saja krida dan istiqomahnya bapak persiden yang kita cintai ini. Berikan doa dan dukungan kepada presiden yang sudah kita pilih ini.


nenek moyangku seorang pelaut
gemar mengarung luas samudera
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa.....

SOLUSI
Menyandarkan kepada kekuatan sendiri khususnya untuk wilayah perairan yang sangat luas ini. Perkuat dan perbaiki alat dan SDM dari TNI-AL khususnya, berikut dengan kapal-kapal patroli yang jumlah dan kualitasnya harus disesuaikan dengan optimal. Artinya SDM dan Alat harus proporsional dengan luas wilayah dan keunikan nusantara ini. Kebijakan dari pemerintah adalah salah satu solusi yang terpenting. Bila menyandarkan tugas mulia ini kepada bangsa lain..... saya tidak yakin bangsa ini akan bisa menemui kembali kejayaannya seperti jayanya nusantara lama, ingat bangsa ini adalah bangsa yang pernah besar, dan jaya dimasa lampau, bukankah sebagian besar dari kita termasuk keturunan dan generasi penerus dari mereka ?
Semoga harga diri bangsa ini tetap terjaga, berdikari, dan semakin menyadari bahwa bangsa ini memang 
terlahir sebagai bangsa bahari.


Tidak ada komentar:

KRITIK BUKAN BERARTI BENCI

SUDAH DARI DULU SAYA KRITISI Bagi yang pernah membaca tulisan-tulisan saya dari mulai saya menulis di blog ini, pasti tahu dengan pasti saya...